Berapa Nilai Standar Kekeruhan Air Bersih (Bukan Air Minum)? Maksimal 25 NTU

Berapa Nilai Standar Kekeruhan Air Bersih (Bukan Air Minum)? Maksimal 25 NTU

Kualitas air merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, terutama untuk berbagai keperluan domestik dan industri. Salah satu parameter yang sering digunakan untuk menilai kualitas air adalah tingkat kekeruhan. Kekeruhan mengacu pada jumlah partikel tersuspensi dalam air yang dapat menghambat penetrasi cahaya, sehingga air terlihat keruh. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang nilai standar kekeruhan air bersih yang bukan untuk air minum, yang idealnya tidak melebihi 25 NTU.

Apa Itu Kekeruhan dan Mengapa Penting?

Kekeruhan adalah ukuran seberapa banyak partikel tersuspensi di dalam air yang menghalangi cahaya untuk menembusnya. Partikel-partikel ini bisa berupa lumpur, pasir, mikroorganisme, atau bahan organik yang ada di dalam air. Tingkat kekeruhan yang tinggi tidak hanya membuat air tampak kurang menarik secara visual, tetapi juga dapat menjadi indikator adanya kontaminasi atau polusi di dalam air tersebut.

Pengujian kekeruhan penting karena dapat membantu mengidentifikasi kualitas air, apakah air tersebut aman digunakan untuk keperluan tertentu atau perlu diolah lebih lanjut. Bagi banyak industri, kekeruhan air harus dipertahankan dalam batas tertentu agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Nilai Standar Kekeruhan Air Bersih

Untuk air bersih yang digunakan bukan sebagai air minum, nilai standar kekeruhan yang dianjurkan adalah maksimal 25 NTU (Nephelometric Turbidity Units). Standar ini diterapkan untuk mengetahui bahwa air cukup bersih untuk digunakan dalam berbagai keperluan, seperti mandi, mencuci, irigasi, serta kebutuhan industri yang tidak memerlukan air dengan kualitas yang sangat tinggi.

Meskipun nilai 25 NTU dianggap sebagai batas atas yang dapat diterima, idealnya tingkat kekeruhan air yang digunakan dalam rumah tangga dan beberapa aplikasi industri lebih rendah dari ini. Semakin rendah tingkat kekeruhan, semakin baik kualitas air tersebut, dan semakin sedikit risiko yang terkait dengan kontaminasi.

Perbedaan Standar Kekeruhan Air Minum dan Air Bersih

Perlu dicatat bahwa standar kekeruhan untuk air minum jauh lebih ketat dibandingkan dengan air bersih. Untuk air minum, standarnya lebih ketat, yaitu kekeruhan maksimal 1,5 NTU. Ini karena air minum harus memenuhi standar kesehatan yang lebih tinggi untuk mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi mikroorganisme atau zat berbahaya lainnya.

Air minum dengan kekeruhan rendah juga lebih disukai karena lebih jernih dan lebih menarik secara visual, yang merupakan faktor penting bagi konsumen. Oleh karena itu, pengolahan air minum biasanya melibatkan proses filtrasi dan desinfeksi yang lebih kompleks untuk menurunkan kekeruhan hingga mencapai standar yang ditetapkan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekeruhan Air

Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kekeruhan air, baik secara alami maupun akibat aktivitas manusia. Beberapa faktor utama tersebut meliputi:

  • Curah Hujan: Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan erosi tanah, membawa partikel-partikel tanah dan bahan organik ke dalam sungai, danau, atau sumber air lainnya, sehingga meningkatkan kekeruhan.
  • Limbah Industri: Pembuangan limbah industri ke badan air tanpa pengolahan yang memadai dapat menambah partikel tersuspensi dan meningkatkan kekeruhan air.
  • Aktivitas Pertanian: Penggunaan pupuk dan pestisida dalam pertanian dapat mencemari air dan meningkatkan kekeruhan akibat limpasan yang membawa bahan kimia dan partikel tanah ke badan air.
  • Pertambangan: Kegiatan pertambangan yang melibatkan penggalian dan pemindahan tanah dapat meningkatkan jumlah partikel tersuspensi dalam air di sekitar area tambang.
  • Urbanisasi: Pembangunan infrastruktur di perkotaan, termasuk drainase yang buruk, dapat menyebabkan limpasan air hujan membawa partikel dari jalan, bangunan, dan kawasan industri ke dalam saluran air, meningkatkan kekeruhan.

Dampak Kekeruhan Tinggi pada Kualitas Air

Kekeruhan yang tinggi dalam air tidak hanya mempengaruhi penampilannya, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan dan proses industri. Berikut adalah beberapa dampak dari kekeruhan air yang tinggi:

  • Proliferasi Mikroorganisme Patogen: Partikel tersuspensi dalam air dapat menjadi tempat menempel dan berkembang biaknya mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan protozoa. Ini meningkatkan risiko penyebaran penyakit, terutama pada air yang digunakan untuk minum dan mandi.
  • Penurunan Efektivitas Disinfeksi: Kekeruhan yang tinggi dapat mengurangi efektivitas disinfeksi air karena partikel tersuspensi dapat melindungi mikroorganisme dari agen desinfektan seperti klorin, sehingga air tetap terkontaminasi meskipun telah mengalami proses disinfeksi.
  • Gangguan pada Proses Industri: Dalam banyak proses industri, air dengan tingkat kekeruhan yang tinggi dapat mengganggu operasi, menyebabkan penurunan kualitas produk, dan meningkatkan biaya pemeliharaan karena partikel-partikel yang mengendap dapat menyumbat peralatan dan pipa.
  • Dampak Ekologis: Kekeruhan yang tinggi dapat menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam badan air, yang berdampak negatif pada fotosintesis tumbuhan air dan mengganggu rantai makanan akuatik. Selain itu, partikel tersuspensi dapat menutupi dasar sungai atau danau, mengganggu habitat ikan dan organisme lainnya.

Cara Menurunkan Kekeruhan pada Air Baku

Untuk menurunkan tingkat kekeruhan pada air baku, berbagai metode pengolahan air dapat diterapkan. Salah satu metode yang umum dan efektif adalah menggunakan media filtrasi seperti pasir silika. Untuk menurunkan kekeruhan pada air baku, Anda bisa menggunakan pasir silika yang dijual Ady Water.

Pasir silika merupakan media filtrasi yang bekerja dengan menyaring partikel-partikel halus yang tersuspensi dalam air, sehingga menghasilkan air yang lebih jernih dan memiliki tingkat kekeruhan yang lebih rendah. Media ini telah digunakan secara luas dalam pengolahan air di berbagai sektor, termasuk rumah tangga, industri, dan pengolahan air limbah.

Proses Penggunaan Pasir Silika untuk Menurunkan Kekeruhan

Penggunaan pasir silika untuk menurunkan kekeruhan air cukup sederhana dan dapat diterapkan dalam skala kecil hingga besar. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam proses tersebut:

  • Persiapan Sistem Filtrasi: Siapkan sistem filtrasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, baik itu untuk skala rumah tangga, komersial, atau industri. Sistem ini biasanya terdiri dari tangki atau kolom yang diisi dengan media pasir silika.
  • Pemilihan Ukuran Mesh: Pilih ukuran mesh pasir silika yang sesuai dengan tingkat kekeruhan air yang akan diolah. Pasir silika tersedia dalam berbagai ukuran mesh yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan filtrasi Anda.
  • Penyaringan Air: Alirkan air baku melalui media pasir silika dalam sistem filtrasi. Pasir silika akan menangkap partikel-partikel tersuspensi dalam air, sehingga air yang keluar dari sistem memiliki tingkat kekeruhan yang lebih rendah.
  • Pembersihan Media: Lakukan backwashing atau pencucian balik secara berkala untuk membersihkan media pasir silika dari partikel yang terperangkap, agar efektivitas filtrasi tetap optimal.

Keunggulan Pasir Silika dari Ady Water

Ady Water menyediakan pasir silika berkualitas tinggi yang telah digunakan di berbagai sektor industri dan rumah tangga. Berikut adalah beberapa keunggulan pasir silika yang dijual oleh Ady Water:

  • Kualitas pasir silika yang bersih dan kering, siap digunakan untuk berbagai aplikasi filtrasi.
  • Variasi ukuran mesh yang beragam, memungkinkan Anda memilih sesuai kebutuhan spesifik Anda.
  • Dikemas dalam karung yang dijahit rapi dan kuat, tersedia dalam berbagai ukuran mulai dari 25 kg hingga jumbo bag 1 ton.
  • Pasir silika telah digunakan oleh berbagai industri, termasuk PDAM, PLTU, dan industri pengolahan air lainnya.
  • Dokumen lengkap seperti hasil uji laboratorium dari Sucofindo dan MSDS, memberikan standardisasi kualitas dan keamanan produk.

Pentingnya Mematuhi Standar Kekeruhan untuk Kualitas Air yang Optimal

Mematuhi standar kekeruhan yang ditetapkan adalah kunci agar kualitas air optimal bagi berbagai kebutuhan. Baik untuk keperluan domestik, industri, atau lainnya, menjaga tingkat kekeruhan air di bawah batas yang ditetapkan akan memberikan manfaat jangka panjang, termasuk peningkatan kesehatan masyarakat, perlindungan lingkungan, dan efisiensi operasional.

Dengan memahami standar kekeruhan dan cara-cara untuk mengendalikannya, kita dapat lebih baik dalam mengelola sumber daya air yang ada, sehingga air yang digunakan selalu dalam kondisi terbaiknya. Penggunaan media filtrasi seperti pasir silika dari Ady Water adalah salah satu solusi efektif untuk mencapai tujuan ini.

Ady Water, supplier produk: [Pasir Silika]

Penuhilah kebutuhan rumah tangga atau industri Anda dengan produk-produk berkualitas dari Ady Water.

Hubungi kami di:

  • Kontak WA sales: [0821 4000 2080 Fajri]
  • Email: adywater@gmail.com

Produk Ady Water meliputi

  • Pasir Silika / Pasir Kuarsa
  • Karbon Aktif / Arang Aktif
  • Pasir Aktif
  • Pasir MGS
  • Pasir Zeolit
  • Pasir Antrasit
  • Pasir Garnet
  • Tawas
  • PAC
  • Tabung Filter Air
  • Lampu UV Sterilisasi Air
  • Ozone Generator
  • Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
  • Activated Alumina
  • Katalis Desulfurisasi
  • Ceramic Ball

Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.

Catalog

Posting Komentar untuk "Berapa Nilai Standar Kekeruhan Air Bersih (Bukan Air Minum)? Maksimal 25 NTU"