Apa Tujuan Menguji Kekeruhan? Untuk Mengetahui Kualitas Air

Apa Tujuan Menguji Kekeruhan? Untuk Mengetahui Kualitas Air

Air adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kualitas air yang baik sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi, hingga kegiatan industri. Salah satu parameter yang digunakan untuk menilai kualitas air adalah tingkat kekeruhan. Lalu, apa tujuan menguji kekeruhan dan bagaimana kaitannya dengan kualitas air? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai hal tersebut.

Pengertian Kekeruhan Air

Kekeruhan air merupakan kondisi di mana air menjadi keruh akibat adanya partikel-partikel tersuspensi seperti lumpur, pasir, organik, dan mikroorganisme. Tingkat kekeruhan biasanya diukur dalam satuan NTU (Nephelometric Turbidity Unit) atau FTU (Formazin Turbidity Unit). Semakin tinggi nilai NTU, maka semakin keruh air tersebut.

Tujuan Menguji Kekeruhan Air

Menguji kekeruhan air memiliki beberapa tujuan utama yang berkaitan langsung dengan penilaian kualitas air. Berikut adalah beberapa tujuan tersebut:

  • Menilai Kualitas Air Minum: Air yang dikonsumsi manusia harus memenuhi standar kualitas tertentu. Pengujian kekeruhan membantu menentukan apakah air tersebut layak untuk dikonsumsi atau tidak.
  • Monitoring Proses Pengolahan Air: Dalam proses pengolahan air, tingkat kekeruhan menjadi indikator efektivitas proses filtrasi dan koagulasi. Pengujian rutin membantu operator untuk mengontrol dan mengoptimalkan proses tersebut.
  • Menilai Dampak Lingkungan: Kekeruhan yang tinggi pada badan air seperti sungai dan danau dapat mengindikasikan adanya pencemaran. Pengujian ini membantu dalam identifikasi sumber pencemaran dan penilaian dampak lingkungan.
  • Keperluan Industri: Banyak industri yang membutuhkan air dengan tingkat kekeruhan rendah untuk proses produksi. Dengan pengujian kekeruhan, menjadikan air yang digunakan memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan.

Perbedaan Antara Kekeruhan dan TDS

Seringkali, kekeruhan disamakan dengan Total Dissolved Solids (TDS). Namun, apakah kekeruhan sama dengan TDS? Beda. Kekeruhan menunjukkan banyaknya padatan tersuspensi (TSS), sedangkan TDS menunjukkan padatan terlarut dalam air. Artinya, kekeruhan lebih berkaitan dengan partikel-partikel yang tidak larut dan mengambang dalam air, sementara TDS berkaitan dengan zat-zat yang benar-benar terlarut dalam air seperti mineral dan garam.

Penyebab Turunnya Kualitas Air

Kualitas air yang baik sangat penting untuk kesehatan manusia, kelangsungan ekosistem, dan kelancaran proses industri. Namun, ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Mengetahui penyebab-penyebab ini adalah langkah awal yang krusial dalam upaya konservasi dan pengolahan air yang lebih baik. Berikut adalah beberapa faktor utama yang berkontribusi pada turunnya kualitas air:

  • Curah Hujan yang Tinggi: Salah satu penyebab utama turunnya kualitas air adalah curah hujan yang tinggi. Saat hujan deras terjadi, air hujan yang jatuh ke permukaan tanah dapat membawa partikel-partikel tanah, lumpur, dan bahan organik lainnya ke dalam badan air seperti sungai, danau, dan waduk. Proses ini dikenal sebagai erosi, dan hasilnya adalah peningkatan tingkat kekeruhan air. Selain itu, curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan limpasan permukaan, di mana air hujan mengalir melintasi permukaan yang sudah tercemar seperti jalan, lahan pertanian, dan kawasan industri, membawa polutan ke dalam badan air.
  • Pencemaran dari Limbah Industri: Limbah industri merupakan salah satu sumber utama pencemaran air. Banyak industri yang menghasilkan limbah cair yang mengandung berbagai zat kimia berbahaya, logam berat, dan partikel tersuspensi. Ketika limbah ini dibuang ke sungai atau badan air lainnya tanpa pengolahan yang memadai, kandungan polutan dalam air meningkat, mengakibatkan penurunan kualitas air secara drastis. Limbah industri dapat mengandung bahan-bahan seperti fenol, logam berat (seperti merkuri, kadmium, dan timbal), minyak, dan zat kimia lainnya yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
  • Pertanian dan Penggunaan Pupuk: Praktik pertanian yang tidak ramah lingkungan juga dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, terutama yang mengandung nitrogen dan fosfor, dapat menyebabkan eutrofikasi ketika zat-zat tersebut larut dan terbawa ke dalam badan air melalui limpasan. Eutrofikasi adalah proses di mana peningkatan nutrien dalam air menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan. Alga ini kemudian mati dan terurai, mengurangi kadar oksigen terlarut dalam air dan menyebabkan kematian organisme akuatik. Selain itu, penggunaan pestisida dan herbisida dalam pertanian juga dapat mencemari air.
  • Limbah Domestik dan Perkotaan: Di kawasan perkotaan, limbah domestik dari rumah tangga dan fasilitas umum sering kali menjadi penyebab turunnya kualitas air. Limbah rumah tangga yang mengandung bahan kimia dari deterjen, sampah organik, dan mikroorganisme patogen dapat meningkatkan tingkat pencemaran air. Sistem drainase yang buruk dan pembuangan limbah yang tidak teratur memperburuk kondisi ini, terutama di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. Selain itu, limpasan air dari jalan raya yang mengandung minyak, logam berat dari kendaraan, dan sisa bahan kimia dari aktivitas perkotaan juga berkontribusi terhadap penurunan kualitas air.
  • Pencemaran Mikroplastik: Mikroplastik, yaitu partikel plastik yang sangat kecil, telah menjadi ancaman baru bagi kualitas air di seluruh dunia. Mikroplastik dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk limbah plastik yang terdegradasi di lingkungan, serat sintetik dari pakaian yang terlepas selama pencucian, dan produk kosmetik yang mengandung microbeads. Mikroplastik ini sulit dihilangkan melalui proses pengolahan air konvensional dan dapat terakumulasi dalam rantai makanan akuatik, akhirnya masuk ke tubuh manusia dan hewan.
  • Aktivitas Pertambangan: Pertambangan adalah salah satu industri yang memiliki dampak besar terhadap kualitas air, terutama di daerah tambang terbuka. Kegiatan pertambangan sering kali melibatkan penggunaan bahan kimia beracun seperti sianida dan merkuri untuk memisahkan mineral dari bijihnya. Limbah dari proses ini, yang disebut tailing, biasanya mengandung konsentrasi tinggi dari logam berat dan bahan kimia berbahaya yang dapat merembes ke dalam tanah dan mencemari air tanah serta sungai di sekitarnya. Selain itu, erosi tanah akibat kegiatan pertambangan dapat meningkatkan kekeruhan air di daerah tersebut.
  • Pencemaran dari Limbah Rumah Tangga: Limbah rumah tangga, terutama di daerah yang belum memiliki sistem pengolahan limbah yang baik, dapat mengalir langsung ke badan air. Limbah ini biasanya mengandung bahan organik, bahan kimia dari produk pembersih, serta mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Akumulasi limbah rumah tangga dalam air menyebabkan penurunan kualitas air yang signifikan, meningkatkan risiko bagi kesehatan masyarakat dan ekosistem akuatik.
  • Pencemaran Air Laut dan Estuari: Di kawasan pesisir, pencemaran air laut dan estuari menjadi masalah serius. Limbah dari kapal, tumpahan minyak, dan pembuangan limbah industri ke laut dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut dan penurunan kualitas air di kawasan pesisir. Pencemaran ini tidak hanya berdampak pada kehidupan laut tetapi juga pada masyarakat yang bergantung pada laut untuk mata pencaharian dan sumber daya makanan.

Penurunan kualitas air akibat berbagai faktor ini tidak hanya membahayakan kesehatan manusia tetapi juga mengancam keberlanjutan ekosistem dan kehidupan akuatik. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengendalian pencemaran air harus dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat.

Metode Pengujian Kekeruhan Air

Ada beberapa metode yang digunakan untuk menguji kekeruhan air, antara lain:

  • Nephelometry: Metode ini mengukur intensitas cahaya yang tersebar oleh partikel tersuspensi dalam air. Alat yang digunakan disebut nephelometer.
  • Secchi Disk: Metode sederhana yang digunakan di perairan terbuka seperti danau dan laut. Disk putih diturunkan ke dalam air hingga tidak terlihat lagi, kedalaman tersebut digunakan sebagai indikator kekeruhan.
  • Turbidimeter: Alat ini mengukur jumlah cahaya yang diteruskan melalui sampel air, yang kemudian dikonversi menjadi nilai kekeruhan.

Cara Mengatasi Air Keruh

Untuk mengatasi masalah air keruh, diperlukan proses penyaringan yang efektif. Salah satu media filtrasi yang umum digunakan adalah pasir silika. Untuk menyaring air keruh, Anda bisa menggunakan pasir silika yang Ady Water jual. Silahkan hubungi sales kami. Pasir silika memiliki kemampuan menyaring partikel-partikel halus sehingga air menjadi lebih jernih dan layak digunakan.

Keunggulan Pasir Silika dari Ady Water

Ady Water menyediakan pasir silika berkualitas tinggi dengan berbagai keunggulan sebagai berikut:

  • Kemasan karung dijahit rapi dan kuat.
  • Variasi ukuran mesh: mesh 4-8, mesh 8-16, mesh 14-20, mesh 20-30, mesh 30 up, mesh 80-100, mesh 200-325.
  • Pasir dalam kondisi bersih dan kering.
  • Pasir silika Ady Water sudah digunakan di berbagai industri seperti PDAM, PLTU, industri sandblasting, industri AMDK, industri farmasi, depot air minum isi ulang, industri pengolahan limbah, industri pupuk, lapangan olahraga, dan rumah tangga.
  • Dokumentasi lengkap seperti hasil uji lab Sucofindo dan MSDS.
  • Kemasan karung 50 kg. Bisa custom menjadi 25 kg/karung atau jumbo bag 1 ton/karung (dengan biaya berbeda).

Ady Water, supplier produk: [Pasir Silika]

Penuhilah kebutuhan rumah tangga atau industri Anda dengan produk-produk berkualitas dari Ady Water.

Hubungi kami di:

  • Kontak WA sales: [0821 4000 2080 Fajri]
  • Email: adywater@gmail.com

Produk Ady Water meliputi

  • Pasir Silika / Pasir Kuarsa
  • Karbon Aktif / Arang Aktif
  • Pasir Aktif
  • Pasir MGS
  • Pasir Zeolit
  • Pasir Antrasit
  • Pasir Garnet
  • Tawas
  • PAC
  • Tabung Filter Air
  • Lampu UV Sterilisasi Air
  • Ozone Generator
  • Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
  • Activated Alumina
  • Katalis Desulfurisasi
  • Ceramic Ball

Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.

Catalog

Posting Komentar untuk "Apa Tujuan Menguji Kekeruhan? Untuk Mengetahui Kualitas Air"